Kita awali dulu dengan baca basmallah. Bismillahirrohmaanirrohiim. Setelah sekian lama nggak nulis, kali ini aku memutuskan untuk memulai menulis kembali. Sebenarnya banyak keraguan datang untuk memulai, salah satunya adalah takut jika tulisan yang aku buat tidak bermanfaat.
Untuk kalian yang tidak sengaja lihat blog aku, terima kasih ya sudah mau membaca tulisan yang nggak jelas ini. Kali ini aku mau cerita tentang "Memanah". Bukan cerita tentang bagaimana cara memanah yang benar dan sebagaianya yah namun mau ceria aja. Hahaha maaf gaje.
Keinginan yang berhasil terpenuhi di umur segini, mungkin kalau terpenuhinya saat lagi ingin-inginnya pasti akan senang pakai banget. Bukan berarti saat ini nggak senang, kalau sekarang itu lebih ke "penasaran dengan memanah". Aku bingung menuliskan rasanya yang pas itu seperti apa. Yang jelas aku sudah nggak sebegitu penasaran lagi.
Hm.. setelah dipikir ternyata masih ada. Tadi aku cuma sempat nyoba jarak prebasic (anak sd) sama jarak level 1 (pemula dewasa). Jarak prebasic itu 5 meter, jadi setelah beberapa kali nyoba dilingkaran merah-kuning, yah lumayan lah. Setelah itu nyoba yang level 1 jarak 10 meter, nah kata ka Alfi untuk pemula biasanya lepas dari papan target dan bahaya kalau anak panah kena orang lain. Namun karena penasaran jadi aku tanya aja apa boleh aku nyoba dan dibolehkan. Untuk percobaan pertama keluar lingkaran namun nggak keluar papan target. Beberapa kali nyoba pun Alhamdulillah nggak satupun yang keluar papan target, tapi untuk score jangan ditanya ya. Kena lingkaran yang biru itu juga syukur banget.
Jarak 5 meter aku masih bisa fokus untuk membidik sedangkan untuk jarak 10 meter lebih sering memakai feeeling karena nggak bawa kacamata (maklum mata gak normal). Dan setelah beberapa kali lagi nyoba akhirnya aku berhasil di lingkaran kuning10 poin. Horree.. dalam hati "akhrinya bisa berhenti". Badan udah lelah (ternyata lelah eh) tapi kalau nggak kena angka 10 gimana gituh jadi bersyukur banget. Oh ya itu cuma kebetulan yak, mungkin kalau ikut club dan rajin latihan bisa jadi kemampuan. Dan kebetulan itu bisa menjadi sebuah motivasi, artinya kamu mampu kok melakukannya hanya saja perlu sering berlatih agar hasilnya pun lebih bagus lagi.
Hal selanjutnya yang ingin aku coba adalah shootgun. Yang ini rada nggak mungkin sih, eh bisa jadi mungkin, shootgun pemburu. Aku pernah megang tapi nggak pernah nyoba. Karena nggak boleh sembarangan, bisa-bisa nyawa taruhannya (pernah dengar cerita nyata tentang ini). Pernahnya itu waktu maen paintball, waktu tau kalau kami bakal main paintball rasanya itu sangat.. sangat.. gembira. Waktu itu aku masih SMP. Sebelum bertanding kami gaya-gaya an dulu sama senjata paintballnya, kan keren yak. Pakai baju pelindung, helm dan senjata jadi foto-foto keren dulu. Sayangnya fotonya sudah kehapus. Kayaknya bisa dicari lagi, nanti aku upload di blog kalau berhasil nemu tu foto.
Saat seperti ini aku kembali merasakan bahwa satu persatu apa yang pernah aku inginkan akhirnya terwujud, seperti memanah ini. Allah memberikan apa yang kita inginkan di waktu yang tepat. Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Meski tidak semua apa yang kita inginkan berhasil terwujud, yakinlah hal itu bukanlah hal buruk. Banyak hal yang ingin aku ceritakan, hal yang ingin ku ceritakan kepada diriku sendiri. Kita coba lakukan perlahan ya. Halida.. Semangat :)
0 komentar:
Posting Komentar